Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks
Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya dapat terjadi Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian
sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan
proses
Ciri-Ciri
Teks Eksplanasi
Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:
- Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
- Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.
- Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual). Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan
Struktur Teks Eksplanasi
Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini
1. Identifikasi Fenomena/Pernyataan Umum
Di bagian ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena alam tersebut bisa terjadi.
2. Penggambaran Rangkaian Kejadian/Urutan Sebab Akibat
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelasan
3. Ulasan/Interpretasi.
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai ulasan atau penarikan kesimpulan. Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.
Kaidah
Kebahasaan Teks Eksplanasi
Ada pun
dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan berikut
ini:
1.Terdapat istilah ilmiah
2. Menggunakan kata kerja material dan
rasional
3. Bersifat informatif
4. Menggunakan kalimat pasif
5. Menggunakan konjungsi kasual (sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga )
6. Menggunakan konjungsi kronologis/hubungan waktu (seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya)
Contoh Teks Eksplanasi dan Contohnya
Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.
Penjelasan Struktur:
Sesuai dengan judulnya, teks di atas membicarakan mengenai fenomena alam, yaitu banjir yang kerap terjadi.Paragraf pertama merupakan struktur Pernyataan Umum, kamu dapat memahami fenomena banjir terjadi akibat alam atau perbuatan manusia.
Nah, pernyataan umum tersebut didukung oleh beberapa fakta yang menjadi penyebab banjir di paragraf 2 sampai 4, yang termasuk pada struktur Urutan Sebab Akibat. Fakta penyebab banjir ini diuraikan menjadi dua, yaitu penyebab alami banjir pada paragraf 2 dan penyebab banjir akibat faktor sosial di paragraf 3 dan 4.
Sementara itu, paragraf terakhir atau kelima yang merupakan struktur Interpretasi berisi tentang simpulan mengenai bencana banjir dan bagaimana kita harus menyikapinya.