Di Ranjau Bunga Senja
Kau begitu indah diantara bunga terik senja
Harummu merayu, menggenggam segala asa
Manis tuturmu, tak tau siapa aku
Itulah dirimu
Sadarku hilang entah kemana?
Durimu menyangkut disekujur tubuhku
Menggores luka batin sangat perih
Terjebak aku diranjau bunga senjamu
Ku terdiam membisu segala arah
Ku histeriskan kesakitan ini
Tapi tak peduli ratap batin aku
Hanya tetes air mata suci yang sanggup menemani aku tegak berdiri.
– Zaiful Anam
